25/01/15

Belajar sepeda Day-1

Ini termasuk aib sib. Setelah tumbuh dan berkembang baik selama 20 tahun, gue tidak bisa naik sepede..
Itu adalah hal paling memalukan dan nggak banget menurut gue. Jadi bahan lulucon.

Tapi suatu hari gue dapet sebuah pemikiran dahsyat. Gue harus berguna bagi orang lain. Nggak bisa naek sepeda, jujur buat gue berasa nggak berguna banget ditambah lagi gue nggak bisa berenang. Lengkaplah aib gue. Sampai gue berpikir bahwa gue harus bisa menaklukkan salah satunya. Antara berenang dan bersepeda.

Akhirnya gue memilih bersepeda. Karena sepda lo nggak perlu menahan nafas hanya untuk menggerakkan badan lo atau memakai baju khusus untuk melakukannya. Keputusan gue untuk belajar sepeda udah bulat. Gue minta ama bokap buat beliin gue sepeda lipat.

Bokap setuju meski awalnya ragu dengan keputusan gue, bahkan nyokap sempet menggoda gue untuk membeli sepeda roda emppat dulu. Akhirnya, bokap beliin gue sepeda warna merah lengkap dengan loncengny yg berbunyi 'kringg' nyaring. Untung dia nggak beliin gue yang ada keranjangnya.

Setelah sepeda terpasang, hujan turun dan gagallah latihan sepedanya. Tapi nyokap dengan asal bilang: 'Dita latihan aja di dalam rumah gak papa kok'.

Mendapat restu begitu mulai lah gue belajar naik sepeda di dalam rumah. Untuk ruang tamu gue agak lebar dikit. Hampir 15 menit gue berlatih, keringat mengucur di badan gue dengan deras. Meski belum berhasil.

Bokap tanya ama gue: 'kamu keringatan karena capek atau takut?' Sambil maen game onet deluxe- kesayangannya
'Nggak kok pa, cuma capek bawa berat badan sendiri'.

Regards,
Dita

Nama Saya Dita Andriani

Oke gue mau ceritain hal yang paling dasar dari diri gue. Yaitu sebuah nama. Nama gue Dita Andriani. Usia gue saat ini 20 tahun dan gue adalah seorang mahasiswa Pendidikan Biologi di Universitas swasta di Jakarta. Gue memiliki filosofi atas nama itu yang sejujurnya nggak terlalu gue suka. Dita adalah nama yang tercetus begitu aja di otak nyokap gw. Dan Andriani diambil dari nama abang gue. Abang gue adalah Andrianto karena gw cewek maka jadilah Andriani. Tapi yang jadi masalah adalah bokap gue. Dia masih belum terlalu terima dengan nama ini. Dia masih berharap namain gue Margareth Thatcher. What? Gue orang Indonesia.

Soal nama lagi. Gw ada kekesalan dengan guru SD gue. Jadi dulu pas gue SD di kelas gue ada dylua orang yang namanya Anggraini, dan karena hal itulah gue jadi korban. Guru SD gue dengan seenaknya mengganti nama belakang gue. Menjadi Dita Anggraini. Setiap gue tanya kenapa nama gue selalu diganti, dengan santainya tuh guru menjawab:
'Nggak biar sekalian aja ditulisnya'
Apa, tidaakkkkkkkkkk! Anggraini dan Andriani itu sanagat BERBEDA jauh pak/bu.

Regards,
Dita

PRAKATA

Blog ini gue buat setelah membaca 2 buah buku dari 7 buku dan 2 film yang telah dibuat oleh Raditya Dika. Cerita cukup menginspirasi, jadi gue putuskan untuk membuat blog ini. Anda suka atau tidak suka itu adalah hak anda dan gue cuma mau menceritakan kehidupan gue aja. Menurut gue Raditya Dika membuat gue untuk bisa menentertawakan kehidupan gue yang mungkin terlihat biasa aja menjadi sesuatu yang bisa diingat dan dikenang dengan cara yang asyik. Gue bukan komik apalagi komedia atau penulis profesional. Gue hanya mau MENULIS. Simple. Enjoy.


regards,
Dita